BANDUNG, teropongbanten.id – Dua minggu terakhir, linimasa media sosial ramai memperbincangkan wanita-wanita cantik di beberapa titik rawan kemacetan di Kota Bandung. Wanita berparas menarik ini mengatur lalu lintas dengan membawa tongkat pengatur lalu lintas.
Beberapa persimpangan jalan seperti kawasan Pasteur atau Sukajadi menjadi titik kegiatan. Para Ceu Ogah, pelesetan dari Pak Ogah, mengatur keluar masuknya mobil dan motor.
Aksi mereka ini bukan hanya untuk mengatur lalu lintas demi imbalan receh seperti halnya Pak Ogah, mereka tidak jarang memberhentikan kendaraan yang dinilai melanggar lalu lintas dengan memberikan teguran.
“Tujuan kegiatan itu untuk sosial campaign pengendara agar tertib dan mematuhi aturan berlalu-lintas,” ujar salah seorang Ceu Ogah, Aura Citra, seperti dikutip dari pojokbandung.com.
Selain campaign tertib berlalu-lintas, kata Aura, aksi itu juga sebagai bukti bahwa pekerjaan yang biasa dilakukan laki-laki (Pak Ogah) bisa dilakukan oleh kaum perempuan.
“Saat aksi banyak pelanggaran dari pengendara. Misalnya, berputar balik bukan pada tempatnya. Atau ada juga pengendara tidak menggunakan sabuk pengaman,” paparnya. (Yoeb)