JAKARTA,teropongbanten.id – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat menggelar Bincang-bincang dengan Dubes Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Esam A Abid Althagafi, Rabu (30/6/2021). Bincang virtual ini dipandu oleh moderator Dr Rento Intani, Ketua Bidang Diklat SMSI. Dihadiri pula oleh Ketua SMSI Firdaus dan peserta anggota SMSI Indonesia.
Dalam kesempatan ini, Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, berterimakasih kepada SMSI atas undangan yang diberikan.
“Sebuah kehormatan melihat Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia. Kedua, Indonesia memiliki keinginan kuat dan giroh untuk bisa melaksanakan ibadah haji dan umroh. Indonesa dan Arab Saudi punya hubungan yang baik dan dekat saling marangkul untuk kebaikan,” kata Dubes dengan bahasa Arab.
Dikatakan Dubes, jumlah jamaah haji Indonesia setiap tahunnya merupakan jumlah yang besar dan yang paling banyak dibanding negara lainnya di dunia. “230 ribu haji Indonesia dapat melaksanakan haji di tahun tahun sebelumnya (sebelum pandemi). Jamaah umroh pun merupakan terbesar dibanding negara lain per tahun 1 juta jamaah umroh,” tandasnya.
Selanjutnya Dubes Arab Saudi mengatakan, pandemi Covid tahun ini makin mengganas dibanding tahun sebelumnya. “Jika kita lihat pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk tidak memberangkatkan haji tahun ini sebelum Arab Saudi mengumumkan (apakah membuka kuota atau tidak-red). Itu (keputusan Indonesia) semua untuk menghindari jumlah korban dari copid khususnya ketika mereka melaksanakan haji,” terangnya.
Ditambahkannya. keputusan kerajaan Arab Saudi untuk meniadakan jamaah haji dari negara manapun merupakan sebuah keputusan dengan pertimbangan yaitu untuk alasan keselamatan jamaah haji. Dubes juga menginformasikan ada 50 sampai 60 ribu warga Arab Saudi yang kini ada di luar negara dan kerajaan memperketat mereka masuk Aarab. “Mereka tertahan tidak masuk Arab Saudi dalam waktu 1-2 bulan. Kami menjamin makanan dan keperluan mereka. Biaya tidak sedikit. Pandemi sangat berdampak bagi ekonomi kami namun vaksinasi warga kami sudah 50 persen dan gratis,” terangnya.
Dalam sesi pertanyaan, wartawan senior Indonesia Aat Surya Syafaat yang juga Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri SMSI menyampaikan pertanyaan terkait hubungan Arab Saudi dengan Indonesia dalam bidang pengembangan pendidikan seperti apa. Dubes menjawab hubungan sangat baik. Kata Dubes, Kerajaan Arab Saudi setiap tahunnya menyediakan slot 500 beasiswa pendidikan yang ditawarkan untuk pelajar Indonesia dan beasiswa ini disebar disejumlah universitas Arab Saudi seperti Univesritas Islam Madinah, Univesritas Wali Saud Riyadh dan universitas lainnya membuka kesempatan untuk pelajar Indonesia.
“Bukan untuk belajar syariah dan Al Quran saja, tapi kami membuka kesempatan untuk belajar kedokteran, artsitektur, teknik sipil dan lainnya. Bahkan di Indoesia sudah berdiri hampir 40 tahun ada Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) di Jakarta yang mengajarkan Syairah Islam dan Bahasa Arab,” tandasnya.
Aat juga bertanya soal keheadiran Jamaah Haji Indonesia selama ini di Arab Saudi. Dubes menjawab, jamaah haji Indonesia sangat tertib dan disiplin dan ini sangat memudahkan petugas di Aarab Saudi membuat haji semakin nyaman. “Pelaksanaan ibadah haji (dirasakan) bisa terasa lebih ringan oleh petugas kami padahal jumlah jamaah Indonesia itu sangat besar. Seolah-olah mereka tidak ada saking tidak adanya persoalan.” (Red)