King Cobra Jadin “Mainan” Warga Kutai

KUTAI TIMUR, teropongbanten.id – Seekor ular king cobra muncul di pemukiman warga Muara Wahau, Kutai Timur, Kalimantan Timur. Ular berbisa dengan panjang empat meter sempat membuat heboh netizen setelah fotonya diunggah ke Facebook oleh salah satu warga bernama Made Dwi Sudarmawan, Kamis (22/3/2018).

Seperti dikutip dari Kumparan, Made mengatakan ular itu ditangkap oleh temannya yang bernama Edy Putra Kelana. Edy berkisah, Minggu (11/3/2018) sekitar pukul 15.00 Wita dia mendapat telepon dari salah satu warga bahwa ada ular besar yang muncul di sekitar rumah penduduk. Edy yang dikenal bisa menangkap ular itu langsung bergegas menuju lokasi.

“Saya ditelepon katanya ularnya sempat ngejar orang di sana,” kata Edy.

Ketika Edy bersama dengan seorang temannya tiba di lokasi, ular king cobra itu sudah berada di atas pohon. Edy lalu menggunakan tali dan kayu mengambil ular tersebut. “Ularnya jatuh ke tanah terus langsung kami tangkap,” ucap Edy.

Tidak ada alat khusus untuk menangkap king cobra, Edy hanya menggunakan tali yang dibikin simpul dan sebatang tongkat. Tali itu lalu dikaitkan ke bagian kepala ular dengan menggunakan tongkat.

“Pas ditangkap langsung kami bawa, dipegang biasa pakai tangan. Biar nggak digigit pegang bagian kepalanya,” katanya.

Menurut Edy, king cobra yang ditangkapnya cukup agresif, beruntung dia tidak digigit oleh ular tersebut. “Ularnya agresif cuma kan kita hati-hati juga nangkapnya,” ucap Edy.

Setelah ditangkap ular tersebut menjadi tontonan warga. Agar tidak meresahkan taring ular dipotong. Menurutnya taring yang dipotong tidak semua, dan bisa tumbuh kembali.

“Karena banyak yang penasaran ingin lihat ularnya, jadi untuk keamanan taringnya dipotong sementara. Kalau tidak dipotong bisa berbahaya,” ucapnya.

Selama lima hari ular king cobra itu disimpan di rumah Edy. Dia menganggap ular itu seperti hewan peliharannya yang diletakkan di dalam kardus, terkadang ular itu dilepas dan berkeliaran di dalam kamar. “Saya tinggal di rumah sendiri, ularnya ditaruh saja di kamar dia muter-muter di sana,” kata Edy.

Edy mengaku tidak takut dengan ular karena dia sudah bisa bermain dengan ular sejak SMA. Dia juga pernah digigit ular kobra hitam berukuran kecil dan pingsan selama tiga jam. Beruntung nyawanya masih bisa ditolong hanya dengan menggunakan pengobatan tradisional.

“Pertama dipatok itu langsung dihisap sendiri bisanya, tapi kan ga semuanya keluar, terus dikasih obat akar racun. Obat itu khas dari sini ada pohonnya, direbus terus diminum airnya,” kisah Edy. (Yoeb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *