CILEGON, teropongbanten.id – PT. Chandra Asri Petrochemical dan salah satu merk ban kenamaan, Michelin, bekerjasama mendirikan pabrik bahan baku ban di Cilegon, Banten. PT. Synthetic Ruber Indonesia (PT SRI) merupakan hasil joint venture dari kedua perusahaan tersebut.
Total nilai investasi kedua perusahaan ini sebesar US$ 435 juta dengan komposisi kepemilikan saham masing-masing sebesar 55% dan 45%.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto berkesempatan meresmikan pabrik hasil joint venture tersebut pada Kamis, 29 November 2018.
Presiden Direktur PT. SRI Bradlay R Karas mengungkapkan, PT. SRI melaksanakan proses pembangunan sampai dengan peresmian ini memerlukan waktu sekitar lima tahun.
Dirinya mengklaim, PT. SRI merupakan pabrik pertama di Indonesia yang dapat memproduksi bahan baku ban yang ramah lingkungan, menggunakan teknologi ekslusif milik Michelin.
“Ini merupakan suatu capaian baru bagi kami dengan terselesaikannya pembangunan pabrik. Sekarang kami dapat memenuhi permintaan akan bahan baku ban dan mengurangi jumlah impor bahan baku,” katanya.
Sedangkan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, mengapresiasi PT. SRI yang telah membangun pabrik karet sintetis di Indonesia untuk memenuhi permintaan domestik maupun global.
“Dengan kapasitas produksi mencapai 120.000 ton pertahun, kami mengharapkan PT. Synthetic Rubber Indonesia dapat memenuhi pasar domestik sehingga meningkatkan hilirisasi industri penggunan karet sintetis dan mengembangkan pasar ekspor,” kata politisi Partai Golkar ini.
Airlangga menjelaskan, pada tahun 2018, sektor industri pengolahan non-migas tumbuh sebesar 4,84 persen, sedikit dibawah angka pertumbuhan ekonomi tahun 2017 yang mencapai 5,07 persen.
Kontribusi sektor industri pengolahan nonmigas merupakan penyumbang terbesar terhadap PDB nasional yang mencapai angka 17.88 persen atau sekitar Rp. 2.430 triliun. Industri kimia sendiri mampu memberikan kontribusi sebesar 1.25% terhadap PDB nasional.
“Kita pahami bersama bahwa sektor industi dituntut untuk menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional karena sektor industri berperan penting dalam menciptakan nilai tambah, perolehan devisa dan penyerapan tenaga kerja yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya. (Jeph)