SERANG, teropongbanten.id – Di tengah pandemi Covid-19 dan keterbatasan anggaran, Kementerian Pekerjaan Umum Ditjend Bina Marga melalui PPK I Satker PJN Wilayah I Provinsi Banten terus melakukan peningkatan serta pemeliharaan rutin jalan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat di Provinsi Banten.
Anggaran pembangunan jalan nasional pada tahun 2020 ini disiapkan untuk proyek reservasi ruas jalan Serang-Cikande-Rangkas Bitung. Pekerjaan ini dilakukan guna untuk menjaga kualitas jalan menjadi status mantap dan memberi layanan yang tebaik kepada masyarakat
Koordinator pelaksana PT Mutiara Indah Purnama D. Wahyu Nugroho secara rinci mengatakan, pengerjaan reservasi jalan nasional yang dilaksanakan sepanjang 63 kilometer.
“Ini guna melengkapi aksesibilitas jalan nasional dengan beberapa skala prioritas yang akan dikerjakan,” katanya, Rabu (24/06/20).
Nugroho melanjutkan, beberapa pekerjaan yang menjadi prioritas diantaranya Jl. Abdul Hadi, Jl. Abdul Fatah, Jl. Sudirman serta Jl. Serang-Tangerang. “Dari target pekerjaan, progres hingga saat ini telah mencapai 52,32 persen,” kata Nugroho.
Dalam pelaksanaan pekerjaan, pihaknya telah melakukan koordinasi kepada pihak terkait seperti muspika dan muspida, mulai tingkat kelurahan/desa sampai provinsi.
Langkah ini dilakukan agar tercipta sinergitas dalam melaksanakan program pemerintah yang sedang dikerjakan. Bahkan tempat-tempat pelayanan tertentu seperti Rumah Sakit Hermina, kata Nugroho, pihaknya telah berkoordinasi agar tidak terjadi kesalahpahaman saat pengerjaan.
Nugroho menuturkan, saat pandemi Covid-19 sekarang, anggaran yang ia kerjakan dari total anggaran awal senilai Rp 35 milyar, menyusut menjadi Rp. 21 milyar.
“Anggaran tersebut untuk menyelesaikan proyek reservasi jalan, seperti pelebaran jalan, pemasangan udith sepanjang 2,4 Kilometer, pengaspalan sepanjang 1,2 kilometer,” katanya.
Selain yang telah disebut Nugroho tersebut, anggaran itu juga untuk rehabilitasi atau rekonstruksi jalan, serta pemeliharaan rutin jalan mulai dari pembabatan rumput, pengecatan dan petcing(tambal sulam).
Nugroho memastikan, matrial atau udith yang digunakan merupakan produk lokal yang sudah dilakukan pengujian tes bab, quality control dan tertuang dalam berita acara persetujuan masuk dalam standar SNI sebelum matrial udith dikirim dan dipasang.
“Itu sudah diatur dalam peraturan pemerintah tentang pengadaan barang dan jasa serta dalam tahap tehknis pengerjaan pun sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tambahnya.
Nugroho juga memastikan, pihaknya tidak mau gegabah dalam melaksanakan pekerjaan dan yang dilakukan olehnya sudah sesuai standar pekerjaan yang telah tertuang dalam kontrak.
Sementara itu, Imron, sopir angkutan umum jurusan Serang-Cikande mengaku bersyukur adanya pemeliharaan jalan dan saluran air disepanjang jalan yang dilaluinya.
“perbaikan jalan yang saat ini sedang dilaksanakan, jalan yang tadinya berlubang dan genangan air di depan Rumah sakit Hermina bisa teratasi,” imbuhnya.
Sedangkan salah satu aktivis pemerhati infrastruktur, Dedi mengaku merasa terbantu dengan adanya pekerjaan tersebut. Pria yang juga warga Link. Ciruas yang setiap hari beraktivitas melewati ruas Serang-Cikande ini juga memberikan apresiasi kepada pemerintah lantaran di tengah pandemi covid-19 ini, pemerintah masih memperhatikan jalan nasional di Banten.
“Saya berharap pemerintah pusat terus intens melakukan pemeliharaan rutin serta skala prioritas melakukan peningkatan jalan yang dirasa sudah sangat parah tingkat kerusakannya, sehingga jalan Nasional tetap terjaga kondisinya,” ujarnya. (Dhe)