Andika Kerahkan Ribuan Tagana dan Karang Taruna Untuk Menjadi Relawan PPKM

SERANG,teropongbanten.id – Upaya Pemprov Banten mengendalikan pandemi Covid-19 mendapatkan bantuan dari Karang Taruna dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Banten.

Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy yang memimpin kedua organisasi tersebut telah mengintruksikan ribuan anggota Karang Taruna dan Tagana menjadi relawan Covid-19.

Sejak awal pandemi terjadi tahun lalu, 1.402 personel Tagana Provinsi Banten telah membantu pemprov memerangi Covid-19 di delapan kabupaten/kota. Mereka turun hingga pelosok untuk menyosialisasikan protokol kesehatan dan melakukan penyemprotan disinfektan.

Sementara tahun ini, Andika yang juga menjadi Ketua Karang Taruna Provinsi Banten menginstruksikan ribuan anggotanya untuk menjadi relawan Covid-19 dan melakukan pembentukan relawan PPKM di tingkat RT/RW dan kelurahan kepada seluruh kepengurusan Karang Taruna di Provinsi Banten.

“Kami telah menginstruksikan seluruh pengurus dan anggota Karang Taruna di Banten untuk membentuk relawan PPKM di tingkat RT/RW dan kelurahan,” kata Andika kepada wartawan akhir pekan lalu.

Dikatakan Andika, instruksinya tersebut dimaksudkan agar terselenggaranya pencegahan dan penanganan Covid-19 di tingkat desa/kelurahan/RW/RT secara lebih efektif dan masif. Pembentukan relawan PPKM oleh Karang Taruna ini ditujukan agar terjadinya peran aktif generasi muda Karang Taruna karena pelaksanaannya adalah Relawan Karang Taruna tingkat desa/kelurahan/RW/RT.

“Jika dibutuhkan, pengurus Karang Taruna juga dapat membentuk atau mendirikan posko dengan berkoordinasi dan/atau arahan dari Satgas Covid-19 setempat, dimana peran Karang Taruna dapat berupa menyiapkan peralatan, bahan dan fasilitas yang digunakan untuk operasional posko,” tuturnya.

Lebih jauh Andika mengatakan, relawan PPKM Karang Taruna juga ditugasi untuk memberikan edukasi ke masyarakat tentang Covid-19 berupa penyampaian informasi terkait dengan gejala, cara penularan, dan pencegahan Covid-19 sesuai protokol kesehatan dan standart WHO. Adapun cara penyampaian informasinya dapat berupa pamflet, poster, spanduk, brosur, baliho, radio komunitas, pengeras suara di tempat ibadah, keliling desa, dan media sosial.

“Jika menemukan warga yang mengalami gejala, relawan PPKM Karang Taruna ini akan segera lapor kepada Satgas Covid-19, selanjutnya bersama puskesmas mendata penduduk rentan sakit seperti yang berusia lanjut, balita, dan orang yang memiliki penyakit menahun atau penyakit bawaan,” bebernya.

Secara prinsip, relawan PPKM Karang Taruna ini ditugaskan membantu Satgas Covid-19 menyiapkan ruang isolasi yang biasanya dibangun Satgas Covid 19 di sekolah, tempat ibadah, balai desa, atau rumah warga yang dipinjamkan. Relawan PPKM Karang Taruna juga diminta memastikan tersedianya sarana mandi, cuci, dan kakus (MCK) di ruang isolasi tersebut.

“Agar relawan PPKM Karang Taruna bersinergi dengan Satgas Covid-19, kami juga telah menerbitkan SOP atau standar operasional prosedur pelaksanaan instruksi ini,” tegasnya.

Berbeda dengan Karang Taruna, untuk personel Tagana Banten dari awal telah turun hingga ke pelosok-pelosok desa, sebab anggota Tagana sudah terlatih melakukan kerja-kerja sosial terkait kebencanaan.

“Sebanyak 1.402 personel kami siap membantu pemerintah pusat dan daerah melakukan upaya penanganan penyebaran virus corona ini,” urainya.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Banten, Nana Suryana mengatakan, pencegahan dan penanganan Covid-19 bukan hanya tugas pemerintah namun tugas semua pihak termasuk organisasi sosial maupun organisasi kepemudaan. “Semakin banyak yang terlibat melakukan pencegahan, akan semakin baik upaya memutus mata rantai Covid-19 di Banten,” katanya. (La/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *