SERANG,teropongbanten.id- Diduga mengalami depresi, Suriadi (45 tahun) dengan sadis membunuh istrinya Tumijem (44 tahun) dan anak kandungnya Dion (9 tahun). Suriadi membunuh keduanya di tempat tinggal mereka di Kampung Baru, Desa Sentul, Kecamatan Keragilan, Kabupaten Serang, Provinsi Banten pada Jumat (8/4) dinihari sekira pukul 02.00 WIB.
Menurut Suket (54 tahun) kaka Suriadi yang menjadi saksi kejadian menjelaskan, Kamis malam sekira pukul 21.00 WIB selesai melaksanakan salat tarawih keluarga Suriadi bersama istrinya, anak pertama mereka Ilham, dan anak kedua Dion.
Pada pkl 23.00 WIB Suriadi beserta istrinya dan anak kedua masuk ke dalam rumah, sementara Ilham masih tetap di luar rumah sambil memainkan ponsel. Pada pukul 02.00 WIB Suriadi tiba tiba keluar sambil bawa golok dengan maksud mau membunuh Ilham. Melihat bapaknya membawa golok Ilham lari ke rumah Suket, uwanya. Melihat kejadian tersebut Suket merebut golok.
Setelah golok direbut Suket, Suriadi kembali berlari ke dalam rumahnya untuk mengambil sebilah pisau. Pisau itu dia gunakan untuk memotong urang nadi sendiri dengan tujuan bunuh diri. Namun kembali digagalkan Suket. Suket lalu masuk ke dalam rumah, dia menemukan Tumijem dan Dion telah berlumuran darah dengan luka menganga di bagian leher. Kejadian ini dtangani oleh Polres Serang Kabupaten. Pelaku ditangkap.
Kabid Humas Polda Banten Kombes Shinto Silitonga menjelaskan Jumat siang tim Kedokteran Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Banten melaksanakan autopsi terhadap dua jenasah.
Penyidik dan tim Forensik Biddokes Polda Banten dan RS Bhayangkara Polda Banten merespon cepat dengan melakukan Scientific Investigation dengan outopsi terhadap kedua korban pembunuhan.
Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga mengatakan bahwa Penyidik dan Tim Forensik telah melakukan autopsi terhadap kedua korban.
“Tim forensik dipimpin oleh dr. Budi Suhendar, Sp.FM dan dr. Donald Rinaldi, Sp.FM telah melakukan outopsi terhadap ibu dan anak yang menjadi korban pembunuhan di RS Bhayangkara Polda Banten pada Jumat (08/04) sejak pukul 14.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB,” jelas Kabid Humas.
Kabid Humas menjelaskan pertama sekali tim forensik melakukan otopsi kepada sang ibu. “Pertama sekali tim forensik melakukan otopsi kepada sang ibu dengan kesimpulan luka terbuka akibat sayatan benda tajam sebanyak 5 luka pada bagian bawah dagu hingga leher dengan rincian 2 luka besar dengan ukuran sekitar 13-14 sentimeter, dan 3 luka kecil ukuran 1 sentimeter hingga 5 sentimeter,” ujar Kabid Humas.
Dari hasil outopsi tim forensik menyimpulkan bahwa sang ibu kematian korban akibat luka pada bagian leher. Selain itu terdapat luka kecil pada bagian tangan kanan juga akibat benda tajam yang dapat terjadi akibat perlawanan korban saat mendapatkan kekerasan.
Sedangkan hasil autopsi terhadap jemasah Dion, terhadap sejumlah lula dengan perincian 1 luka terbuka ukuran besar kurang-lebih 13 sentimeter dan 1 luka terbuka ukuran kecil dengan ukuran sekitar 4 sentimeter. “Penyebab kematian sang anak adalah akibat kedua luka tersebut,” jelas Kabid Humas.(***)
Di Duga Depresi Seorang Bapak Tega Gorok istri Dan Anak
