Jalan alternatif menuju Kelurahan Kadomas, Kecamatan Pandeglang berstatus jalan kabupaten itu sudah hampir lima tahun lebih rusak
PANDEGLANG, teropong.id – Sebatang pohon pisang ditanam oleh warga Warga Kampung Ciekek Hilir, Kelurahan Karaton, Kecamatan Majasari sebagai bentuk protes atas kondisi jalan Raya Ciekek-Kadomas yang telah rusak selama bertahun-tahun.
Selain menanam pohon pisang, warga juga menuliskan ‘Selamat Datang Dijalan Rusak’ yang digantung pada pohon pisang tersebut sebagai bentuk protes.
Heri, warga Karaton menerangkan, pohon pisang itu ditanami warga saat gotong royong membersihkan jalan pada hari Minggu, 7 Oktober 2018. Menurutnya, kondisi jalan tersebut sudah berlangsung lama bahkan sejak Pandeglang dijabat oleh Bupati Erwan Kurtubi.
“Pengen dibangun udah lama rusak, bupati mah ges ganti dua kali jalan mah kiye bae dari jaman pak Erwan mah,” ungkap Heri.
Jalan alternatif menuju Kelurahan Kadomas, Kecamatan Pandeglang berstatus jalan kabupaten itu sudah hampir lima tahun lebih rusak. Warga berharap Pemkab Pandeglang segera membangun jalan yang tak jauh dari pusat pemerintahan Pemkab Pandeglang.
Kasi Pembangunan Kecamatan Majasari Mahmud, yang saat ini menjabat sebagai Plt Lurah Karaton, mengaku sudah bosan mengusulkan ke Pemkab Pandeglang, terkait kondisi jalan tersebut. Usulan tersebut sampai saat ini belum direalisasikan Pemkab.
“Sebenarnya kami sudah bosan, masyarakat datang lagi ke kami karena memang jalan itu bukan kewenangan kami, tapi kewenangan kabupaten,” ungkap Mahmud.
Informasi terakhir, lanjut Mahmud, jalan tersebut akan dibangun dari anggaran murni. Namun, lantaran adanya rasionalisasi anggaran pembangunannya akan di lakukan setelah perubahan.
Sampai saat ini belum ada informasi kembali kelanjutan pembangunan tersebut. Mahmud juga membenarkan, kondisi jalan tersebut sudah lama rusak tak kunjung diperbaiki, bahkan sebelum Bupati Erwan menjabat dari tahun 2010-2015.
“Dari sebelum jaman Pak Erwan. Ada juga pas Pak Erwan dulu, cuman ditambal-tambal doang. Setiap musrenbang selalu disampaikan, masyarakat juga suka ngamuk-ngamuk (ngeluh jalan rusak),” terangnya.
Sementara, Camat Majasari Neneng Nuraeni menambahkan sejak menjabat sebagai camat majasari dua tahun silam sudah dua kali mengusulkan ke Pemkab Pandeglang melalui usulan musrenbang. Bahkan dijadikan pembangunan skala prioritas. ironisnya usulan tersebut belum juga direspon.
Neneng mengaku aneh pembangunan yang kerap diusulkan belum juga dibangun. Tetapi yang tidak diusulkan malah dibangun. Padahal usualnya perbaikan jalan Ciekek – Kadomas dijadikan skala prioritas.
“Kebanyakan, tiba-tiba yang tidak diusulkan dibangun, tapi yang kita usulkan tidak dibangun,” pungkasnya. (Jeph)