SERANG, teropongbanten.id – Pembangunan ruas jalan Parigi-Sukamanah senilai Rp. 25 miliar yang dikerjakan PT. Karya Tunas Mandiri Persada di wilayah Kabupaten Serang mendapat apresiasi warga. Sejumlah warga mengaku, sudah hampir lima tahun terakhir jalan Parigi-sukamanah tak mendapat perhatian.
Samsuri, salah seorang warga Carenang mengungkapkan, jalan penghubung antara Kabupaten Serang dengan Kabupaten Tangerang ini setiap harinya dilintasi ribuan kendaraan.
“Apalagi pada hari-hari besar Islam, jalanan ramai. Alhmdulilah pak, sekarang sedang dibangun, dibeton. Kami warga sangat bergembira dengan pembangunan ini. Pelaksanan pembangunannya juga hasilnya memuaskan, rapi,” kata Samsuri.
Samsuri berkisah, sebelumnya kondisi ruas jalan tersebut tidak dapat dilintasi lantaran kondisi jalan yang berlubang dengan diameter sangat lebar.
“Kubangan cukup besar dan dalam. Para pengguna jalan kesulitan melintas, apalagi di hari raya atau hari besar Islam. Para penziarah sering mengeluh dengan kondisi jalan Parigi-Sukamanah ini. Dengan adanya pembangunan ruas jalan ini, kami apresiasi,” imbuhnya.
Toni, humas PT. Karya Tunas Mandiri Persada saat ditemui di lokasi proyek mengaku pembangunan betonisasi ruas Parigi-Sukamanah saat ini terus digenjot.
“Bulan Oktober nanti kan sudah memasuki musim penghujan. Kami di lapangan terus melakukan pekerjaan mulai dari pengerasan hingga pemasangan LC. Kami pun terus menjaga kualitas agar hasilnya memuaskan,” terangnya.
Menanggapi pemberitaan dibeberapa media beberapa waktu lalu, Toni menjelaskan bahwa terdapat kesalahpahaman wartawan saat melihat hasil pengecoran.
“Beton yang dianggap retak melintang oleh teman-teman wartawan itu sengaja di cuting dan belum dilakukan silent atau pengeleman sebagaimana yang dilakukan pada pengerjaan beton lainnya,” tuturnya.
Toni memaparkan, sebelum melakukan pengecoran, pihaknya intens melakukan uji berkala dan harus sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku. “Proses uji berkala ini selalu dihadiri konsultan dan pengawas dari PUPR Provinsi Banten,” ucapnya.
Dijelaskan juga oleh Toni, kualitas cor ruas jalan Paragi-Sukamanah ini setara dengan konstruksi jalan tol yang dapat mendukung muatan sumbu terbesar (MST) 8 ton.
“Saat ini kami sedang dalam tahap pengerjaan pembetonan dengan panjang sekitar 5.050 meter, pemasangan uditch 300 meter sedangkan untuk penananan TPT untuk bagian kanan dan kiri sepanjang 400 dengan dengan progres perhari sekitar 29,58 persen,” terangnya.
Menurut Toni, kualitas dan tanggungjawab dalam sebuah pekerjaan merupakan salah satu komitmen perusahaan tempatnya bekerja. “Dengan membaiknya infrastruktur jalan, maka akan menjadi kepuasan bagi kami serta akan berdampak positif juga bagi masyarakat,” tambahnya.
“Kami selaku rekanan selain dituntut harus selesai tepat waktu tapi pekerjaan yang dilakukan juga harus berkualitas sehingga jalan tersebut dapat bertahan lama. Dengan begitu apa yang sudah dibangun dapat dinikmati masyarakat dengan nyaman guna menunjang kegiatan sosial ekonomi masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten, Hadi Soeryadi mengatakan, dalam Pelaksanaan pembangunan ini telah sejalan dengan visi misi Pemprov Banten yaitu terwujudnya kualitas infrastruktur jalan yang andal, terpadu, berbasis penataan ruang yang berkelanjutan guna mendukung Banten yang maju, mandiri, berdaya saing, sejahtera dan berakhlakul karimah.
Menurutnya, pemerintah pusat dan daerah terus berupaya melakukan pemerataan pembangunan yang merupakan salah satu jawaban terhadap masalah ketimpangan.
“Ini adalah salah satu strategi guna menjamin ketersediaan infrastruktur yang disesuaikan dengan kebutuhan antarwilayah. Infrastruktur diharapkan bakal mendorong investasi baru, lapangan kerja baru, meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sebagai dampak dari bergeraknya ekonomi lokal,” paparnya
Pada kesempatan lain, PPK pembangunan Jalan dan Jembatan Robi Cahyadi mengamini apa yang telah disampaikan Kepala Dinas PUPR. Pihaknya saat ini terus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah kesenjangan antar wilayah, kemiskinan, dan pengangguran.
“Pemprov Banten terus mempercepat proses perbaikan jalan, salah satunya pembangunan lanjutan ruas jalan Parigi-Sukamanah,” katanya.
Ia menegaskan, pihaknya terus berlari untuk mencapai visi misi tersebut. Salah satunya adalah dengan mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung aksesbilitas dan konektivitas guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan pergerakan barang dan jasa di Provinsi Banten.
Pihaknya terus berdiskusi dengan TP4D terkait monitoring yang dilakukan terhadap setiap Pembangunan. Dan meminta Badan Pengawas Kinerja dan Pembangunan (BPKP) dan semua pihak yang terkait agar terus mengoptimalkan pengawasan pembangunan di Banten.
Robi menjelaskan, pihaknya tidak akan main-main dalam melaksanakan Amanah UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017. Bahkan pihaknya tidak akan membayar apabila ada pihak pelaksana melakukan kecurangan dalam melaksanakan pembangunan.
Robi meminta kepada wartawan, LSM ataupun ormas harus dapat mencermati beberapa substansi penting dalam UU Jasa Konstruksi. Poin-point tersebut diantaranya menjamin terciptanya penyelenggaraan tertib usaha jasa konstruksi yang adil, sehat dan terbuka melalui pola persaingan yang sehat.
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan jasa konstruksi melalui kemitraan dan sistem informasi, sebagai bagian dari pengawasan penyelenggaraan jasa konstruksi.
Lingkup pengaturan yang diperluas tidak hanya mengatur usaha jasa konstruksi melainkan mengatur rantai pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan
Adanya aspek perlindungan hukum terhadap upaya yang menghambat penyelenggaraan jasa konstruksi agar tidak mengganggu proses pembangunan. Perlindungan ini termasuk perlindungan bagi pengguna dan penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi.
Pada RUU tentang Jasa Konstruksi yang baru tidak terdapat klausul kegagalan pekerjaan konstruksi hanya ada klasul kegagalan bangunan. Hal ini sebagai perlindungan antara pengguna dan penyedia jasa saat melaksanakan pekerjaan konstruksi
“Adanya pemerataan pembangunan di Banten dapat mewujudkan masyarakat sejahtera secara ekonomi sesuai visi-misi gubernur dan wakil gubernur,” ujarnya. (Dhe/La)