CILEGON, teropongbanten.id – PT Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI) optimis mampu menyumbang keuntungan hingga 100 juta dolar AS bagi induknya, PT Krakatau Steel. Nilai ini setara dengan 60 persen dari proyeksi keuntungan perusahaan induknya PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, yang menarget keutungan 160 juta dolar AS pada 2022 mendatang.
Hal ini disampaikan Direktur Utama PT KSI, Agus Nizar Vidiansyah, pada acara Forum Grup Diskusi (FGD) bersama tokoh dan pengusaha Kota Cilegon yang digelar ASKONAS bersama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) di Jurnalis Boarding School (JBS), Sabtu (25/12/2021).
Vidi juga menyampaikan bahwa PT KSI merupakan salah satu penopang kekuatan bisnis dari induk perusahaannya PT Krakatau Steel.
“Proyeksi keuntungan KS untuk tahun depan sebanyak 160 juta dolar dan 100 juta dolarnya disumbang dari PT KSI,” ujar Vidi menjawab pertanyaan tentang kondisi PT Krakatau Steel.
Sebelumnya, PT Krakatau Steel dikabarkan akan mengalami kebangkrutan pada akhir tahun 2021 ini. Namun kabar ini diklarifikasi oleh Vidi dalam diskusi tersebut.
Dia menyampaikan, anggapan kebangkrutan PT Krakatau Steel bermuara dari persoalan utang di masa lalu, dengan total utang sebanyak Rp30 hingga Rp40 triliun.
“Utang masa lalu, 30 sampai 40 triliun, kita men-schedule kan itu, insya Allah dalam 7 tahun kita lunaslah dengan kondisi Krakatau Steel yang semakin baik,” tuturnya.
Menurutnya, opini tentang kebangkrutan Krakatau Steel muncul karena asumsi yang berkembang atas ketidakmampuan perusahaan dalam melunasi utang yang jatuh tempo.
Namun Vidi menegaskan bahwa manajemen Krakatau Steel sudah melakukan upaya restrukturisasi, dan berhasil melakukan pembayaran utang jatuh tempo di bulan Desember sebanyak 200 juta dolar AS atau sekitar Rp2,8 triliun.
“Desember harus dibayar 3 triliun, tahun depan 8 triliun, dan Insya Allah sudah dibayarkan untuk yang bulan Desember ini. Jadi satu masalah selesai, kita selesaikan transformasi menyeluruh ini satu persatu,” tuturnya.
Pembayaran utang yang telah dibayarkan pada bulan Desember ini, salah satunya bersumber dari pendapatan tahun 2021. Pada tahun 2021, PT Krakatau Steel mendapatkan laba sekitar Rp 1 Triliun.
“Tahun ini kita mendapatkan untung sebesar Rp1 triliun,” ungkapnya menegaskan.
Vidi juga menjelaskan bahwa salah satu upaya penyelesaian utang PT Krakatau Steel ialah dengan cara restrukturisasi.
“Langkah-langkah restrukturisasi itu ada 3, restrukturisasi keuangan, restrukturisasi bisnis, dan restrukturisasi organisasi. Dan masing-masing itu ada anak cabangnya jugalah program-program, dan Alhamdulillah ini sudah diselesaikan satu persatu,” ungkapnya memaparkan.
“Restrukturisasi organisasi sedang terjadi dan hampir selesai, restrukturisasi keuangan, pembayaran utang sudah dischedule dan diselesaikan satu persatu,” imbuhnya.
Subholding Krakatau Sarana Infrastruktur sendiri rencananya akan melepas sebagian sahamnya pada tahun 2022 mendatang. Salah satunya melalui IPO atau right issue. (Red)