Walau Anggaran Dipangkas karena Pandemi, Pemeliharaan Jalan Serang-Cikande-Rangkas Bitung Intens Dilakukan

SERANG, teropongbanten.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Provinsi Banten terus melakukan peningkatan serta pemeliharaan rutin jalan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat.

Meski ada keterbatasan anggaran lantaran adanya pemangkasan anggaran dampak pandemi COVID-19, reservasi ruas jalan Serang- Cikande-Rangkas Bitung terus dilakukan guna menjaga kualitas jalan demi memberi layanan terbaik kepada masyarakat.

Ronald selaku PPK 1 (PJN) Wilayah I Provinsi Banten menjelaskan, pekerjaan reservasi jalan nasional dilakukan sepanjang 63 kilometer, guna melengkapi aksesibilitas dengan beberapa skala prioritas yang akan dikerjakan.

Menurut Ronald, di saat pandemi COVID-19 ini, anggaran tahun lalu yang sebelumnya senilai Rp 35 milliar dipangkas menjadi Rp 21 miliar lantaran harus terkena refocusing.

Menurutnya, dari Rp 21 miliar tersebut digunakan untuk pekerjaan reservasi jalan seperti pelebaran jalan, pemasangan udith sepanjang 2,4 kilometer, pengaspalan 1,2 kilometer dan pemeliharaan rutin jalan.
“
“Saya mengimbau kepada pengendara untuk tetap berhati-hati saat melintas di jalan nasional karena dibeberapa titik masih terdapat jalan yang berlubang, ditambah minimnya penerangan jalan umum,”” katanya.

Keterbatasan anggaran tersebut, lanjut Ronald, harus dapat mencukupi kebutuhan untuk melakukan pekerjaan pemeliharaan yang tentunya harus berdasarkan skala prioritas, khususnya di awal tahun ini.

Kendati demikian, menurut Ronald, pihaknya terus berupaya agar ruas jalan nasional dari Kota Serang sampai Rangkas Bitung semunya fungsional dengan terus melakukan penutupan lubang atau patching dan membersihkan rumput ditepi jalan nasional untuk memberikan kenyamanan kepada pengguna jalan.

Sementara itu Jafar, warga Serang yang setiap hari beraktivitas di Cikande mengaku senang dengan adanya pekerjaan tersebut apalagi ada pembangunan udith agar tidak terjadi genangan di sepanjang jalan yang dilaluinya.

““Kami senang pak adanya perbaikan jalan supaya tidak ada yang kecelakaan lagi karena banyak yang berlubang. Kalau untuk udith itu upaya agar drainasenya tidak tersumbat dan tidak banjir lagi,”” katanya.

Jafar juga berharap agar Dinas Perhubungan dan kepolisian bertindak tegas terhadap truk pengangkut pasir basah dan kendaraan lain yang muatannya melebihi kapasitas. Hal tersebut menurutnya dapat menyebabkan jalan cepat rusak.

“”Kalau sudah malam hari,ratusan armada truk tronton melintas mengangkut pasir basah tanpa ada tindakan dari aparat,”” ujarnya.

Sedangkan warga lainnya, Rahkmatullah yang setiap hari melewati ruas Cikande-Citeras merasa terbantu dengan adanya pekerjaan tersebut. Walau di masa pandemi COVID-19 seperti ini, pemerintah masih dan harus tetap memperhatikan jalan nasional di Banten.

“”Kami juga meminta kepada pemerintah pusat agar terus intens melakukukan pembangunan jalan secara skala prioritas yang dirasa sudah sangat parah tingkat kerusakannya sehingga jalan nasional tetap terjaga kondisinya,”” pintanya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *