Perairan Teluk Banten Kab.Serang Prov. Banten Potensi Budidaya Rumput Laut

SERANG,teropongbanten.id – Indonesia, dengan 6.400.000 km2 luas lautan dan 110.000 km panjang garis pantai, serta didukung iklim tropis, merupakan wilayah yang sesuai untuk pertumbuhan berbagai jenis rumput laut. Tercatat 555 jenis rumput laut dari sekitar 8000 jenis yang ada di dunia, dapat tumbuh dengan baik di wilayah Indonesia.

Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Banten Eli Susiyanti, SH, MH, MM menyampaikan Provinsi Banten dengan luas perairan 11.486,22 KM dan Panjang garis pantai 896,62 KM dengan jumlah pulau sebanyak 81 serta pulau-pulau kecil terluar sebanyak 3 pulau merupakan wilayah yang potensial untuk pengembangan budidaya Rumput laut. Jenis rumput laut yang Sering dibudidayakan adalah jenis Eucheuma cottoni sp dan Gracilaria.Sp. produk hasil rumput laut sebagai sumber bahan baku untuk industri makanan seperti agar-agar, jelly food dan campuran makanan dan sebagai bahan baku industri kosmetika, farmasi, tekstil, kertas, keramik, fotografi, dan insektisida. Mengingat manfaatnya yang luas, maka komoditas rumput laut ini mempunyai peluang pasar yang bagus dengan potensi yang cukup besar.

Eli menjelaskan,, Usaha Kemitraan Pengembangan budidaya rumput laut akan dilaksanakan di wilayah pesisir utara Banten (Teluk Banten). Teluk Banten terletak di pantai utara Pulau Jawa, sekitar 60 km sebelah barat kota Jakarta. Secara administrasif, pesisir dan laut Teluk Banten termasuk ke dalam wilayah pantai utara Kabupaten Serang. Tuturnya.

Dilanjutkan Secara topografis wilayah pesisir Teluk Banten merupakan perairan yang dangkal, umumnya mempunyai kedalaman kurang dari 50 meter dan terletak di pantai utara Pulau Jawa dan di sebelah tepi timur Teluk Jakarta (Wyrtki 1987 dalam Simanjuntak 2007).

Teluk Banten memiliki karakteristik (BAPEDAL 2006) antara lain, Pantai berlumpur berpasir dengan material tanah penyusun terdiri dari lumpur, lempung, lanau, dan pasir. Suhu perairan Teluk Banten berkisar antara 290C sampai 30,40C pada umunya tidak jauh berbeda dengan suhu perairan laut tropis. Pasang surut perairan secara umum terjadi dua kali muka air laut maksimum (pasang) dan dua kali minimum (surut) dalam sehari. Arus laut secara umum mempunyai kecepatan mencapai 35 cm/detik, menunjukkan arah ke timur pada waktu musim barat dan pada musim timur arah arus berubah menjadi ke barat.

Teluk Banten memiliki gelombang pantai yang relatif kecil yaitu berketinggian kurang dari 1 m. Menurut BMG (2004) dalam Ongkosono (2004) diperkirakan curah hujan di bagian utara Kabupaten Serang normal dan di bawah normal terjadi di bagian selatan Kabupaten Serang. Serang memiliki enam bulan musim hujan (November-April) dan enam bulan musim kemarau (Mei-Oktober). Dengan kondisi tersebut maka teluk banten merupakan tempat yang potensial untuk Budidaya Rumput Laut. Paparnya.

Eli melanjutkan, Jenis rumput laut yang sering dibudidayakan adalah jenis Eucheuma Cottoni sp dan Gracilaria. Sp. Di samping sebagai bahan baku untuk industri makanan seperti agar-agar, jelly food dan campuran makanan seperti burger dan lain-lain, rumput laut adalah juga sebagai bahan baku industri kosmetika, farmasi, tekstil, kertas, keramik, fotografi, dan insektisida. Mengingat banyaknya manfaat dari hasil turunan bahan baku rumput laut luas, maka komoditas rumput laut ini mempunyai peluang pasar yang besar. Ucapnya.
Eli mengatakan, Untuk pemasaran hasil rumput laut ada 2 (dua) jenis, yang pertama rumput laut cottoni kering asiin bisa di pasarkan langsung ke perusahaan PT. Agarindo diwilayah Kab. Tangerang dan PT. BLG di Sulawesi dengan kebutuhan bahan baku rumput laut mencapai ribuan ton perbulannya, sehingga peluang untuk pengembangan budidaya rumput laut tersebut tidak diragukan lagi dalam aspek pemasaran baik pasar domestik dan eksport.sedangkan rumput laut kering putih menjadi peluang pasar lokal untuk pelaku usaha UKM.

Maka kami berharap para investor atau stakeholder perikanan dapat mencoba mengembangkan usaha budidaya rumput laut ini sebagai peluang bisnis yang menjanjikan karena dapat menghasilkan keuntungan yang besar dengan waktu perputaran hasil produksi rumput laut dengan umur 45-50 hasi sudah panen (dua bulan) saja menghasilkan uang/pendapatan dari hasil budidaya rumput laut cottoni tersebut. Adapun analisa usaha dalam budidaya rumput laut cottoni tersebut. Tuturnya.

Adapun Analisis Usaha Budidaya Rumput Laut (Untuk 10 Area/500 Rentang)
A. Kebutuhan sarana dan prasarana

B. Analisis Usaha

1. Biaya tetap
= Rp. 6.766.666
2. Biaya Tidak tetap
= Rp. 84.000.000
3. Harga pokok Penjualan (HPP)
= Total Biaya / Total Produksi
= Rp 90.766.666 / 7000 Kg
= Rp 12.967
4. Pendapatan
= Harga jual x Jumlah Produksi
= 17.000 x 7000 Kg
= Rp. 119.000.000
5. Laba
= pendapatan – total Biaya produksi
= 119.000.000 – 84.000.000
= Rp. 35.000.000

Eli menambahkan, Dengan adanya informasi peluang usaha produk kelautan dan perikanan dari sektor budidaya rumput laut cottoni ini bisa menggerakan perekonomian masyarakat di wilayah pesisir teluk Banten Kab. Serang dan mampu menjadi usaha andalan di daerah terebut. (Adv )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *